Senin, 28 November 2011

Sahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan

Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya

yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan

Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan

yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian

Wahai angin pengembara

kabarkanlah kepadaku tentang dirinya

Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci

yang jernih mengalir tiada henti hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri.

~**Hal terindah dari seorang wanita adalah ...

Bukan saat ia tersenyum karena bahagia ...
Tapi saat butiran airmatanya terjatuh saat berdo'a ...

Bukan karena kecantikan yg mempesona ...
Tapi karena sujud & rukunya yg tiada henti ...

Atau bukan karena keelokan tubuhnya yg ia pamerkan ...
Tapi karena keteguhan imannya dalam menjaga auratnya ...

Maka ia adalah Permata yg dirindu & Embun yg dinanti ...

Subhanallah ...

Selasa, 22 November 2011

Katanya wanita itu lemah...

Katanya wanita itu lemah
... Ternyata wanita itu kuat
Lebih kuat dari terjangan ombak

Katanya wanita itu duduk di belakang pria
Ternyata wanita itu memimpin pria
Di setiap lekuk pahit manis kehidupan

Katanya wanita itu lebih rendah daripada pria
Ternyata wanita itu lebih peka nalurinya
Sehingga jangan pernah merendahkan perasaannya

Katanya wanita itu begitu rapuh hatinya
Ternyata wanita itu merapuh karena memberi kekuatan
Sesuatu yang tak dapat dibendung oleh kata

Lihatlah air matanya
Keluar turut merasakan
Sedih gembira
Menangis tertawa
Apa pun beragam perasaan

Lihatlah senyum tawanya
Di saat dia ingin berteriak dan menangis

Lihatlah kedua tangannya
Di sana dia menggunakan segalaya
Untuk memeluk, membelai dan berkreasi

Lihatlah kelembutan hatinya
Hingga pisau tajam pun
Tak mampu membelahnya

Dia lemah tapi kuat
Dia lembut tapi kokoh
Dia rapuh tapi tahan banting

Dia hanya punya satu hati
Tapi mampu membagi hati
Dia hanya punya dua tangan
Tapi mampu mengganda gunakan tangan

Sepatutnyalah Pria melindungi wanita
Bukan karena dia lemah, lembut dan rapuh
Tapi sudah selayaknya
Mengagungi dan menjaga
Mahluk berharga ciptaan-Nya......

Sabtu, 19 November 2011

Cara berprasangka Baik "Tujuan Hidup Orang Mulia"

*Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik dari dirimu. Ucapkanlah dalam hatimu:
“Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”
*Jika bertemu dengan anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu):
“Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya.Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.”

*Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah (Dalam hatimu):
“Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku.”

*Jika bertemu dengan orang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu):
“Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui, dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.”

*Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu):
“Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku.”

*Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu):
“Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak. Bisa jadi di akhir usianya dia memeluk agama islam dan beramal sholeh, dan bisa jadi di akhir usia, diriku kufur dan berbuat buruk.”

—oo0oo—

(Syeikh Abdul Qadir Al Jailani)

Ya ALLAH, Sesungguhnya aku berlindung dengan-Mu dari akhlak,amal perbuatan,dan keinginan (hawa nafsu) yang cenderung ingkar (tercela).

Aamiin Allahuma Aamiin.

Bismillah..

Bismillah,
"Wahai anakku duduklah kamu bersama para ulama dan dekatilah mereka dengan kedua lututmu, maka sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta 'ala menghidupkan hati-hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan bumi dengan hujan yang deras" 
(lihat Al 'Ilmu Fadhluhu wa Syarofuhu, hal 228).

Ilmu merupakan makanan dan minuman hati serta penyembuh jiwa, karena kehidupan hati bersandar kepada ilmu, maka apabila ilmu telah sirna dari hati seseorang berarti hakekatnya ia telah mati, akan tetapi ia tidak merasakan kematian tersebut.

Orang yang hatinya telah mati ibarat seorang yang hilang akalnya.

Sesungguhnya sebab utama yang bisa merusak bahkan mematikan hati adalah maksiat, jika hati semakin rusak maka cahaya tersebut akan melemah dan berkurang.

wallahu a'lam bish shawab

Belajar dar 9 Orang 'Siti'

1) Siti Khadijah
~♥ Beliau merupakan isteri Rasulullah SAW yang melahirkan anak-anak Rasulullah SAW, setia dan menyokong Rasulullah SAW walaupun ditentang hebat oleh orang-orang kafir dan musyrik, menghantarkan makanan kepada Baginda ketika Baginda beribadat di Gua Hira'.

2) Siti Fatimah
~♥ Anak Rasulullah SAW yang tinggi budi pekertinya. Sangat kasih dan setia kepada suaminya Ali karamallahu wajhah walaupun Ali miskin. Tidur berkongsikan 1 bantal dan kadang-kadang berbantalkan lengan Ali. Rasulullah SAW pernah berkata aku takkan maafkan kamu wahai Fatimah sehinggalah Ali maafkan kamu.

3) Siti Aishah
~♥ Beliau isteri Rasulullah SAW yang paling romantik. Sanggup berkongsi bekas makanan dan minuman dengan Rasulullah SAW. Di mana Nabi SAW minum di situ beliau akan minum menggunakan bekas yang sama.

4) Siti Hajar
~♥ Isteri Nabi Ibrahim yang patuh kepada suami dan suruhan Allah SWT. Sanggup ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim atas suruhan Allah SWT demi kebaikan. Berjuang mencari air untuk anaknya Nabi Ismail (Pengorbanan seorag ibu mithali).

5) Siti Mariam
~♥ Wanita suci yang memang pandai menjaga kehormatan diri dan mempunyai maruah yang tinggi sehingga rahimnya dipilih oleh Allah SWT untuk mengandungkan Nabi Isa.

6) Siti Asiah
~♥ Isteri Firaun yang tinggi imannya dan tidak gentar dengan ujian yang dihadapinya daripada Firaun Laknatullah.

7) Siti Aminah
~♥ Wanita mulia yang menjadi ibu kandung Rasullullah SAW. Mendidik baginda menjadi insan mulia.

8) Siti Muti'ah
~♥ Isteri yang patut dicontohi dan dijanjikan Allah SWT syurga untuknya kerana setianya kepada suami, menjaga makan minum, menyediakan tongkat untuk dipukul oleh suaminya sekiranya layanannya tidak memuaskan hati, berhias dengan cantik untuk tatapan suaminya sahaja.

9 ) Siti Zubaidah
~♥ Wanita kaya dermawan yang menjadi isteri Khalifah Harun Al-Rashid. Sanggup membelanjakan semua hartanya untuk membina terusan untuk kegunaan orang ramai hanya niat kerana Allah SWT.

✿●•٠· ♥ Rahasia Hati Seorang Perempuan✿●•٠· ♥

- SENSITIF : bukan bermaksud suka merajuk , tapi hanya ingin bermanja dan mendapatkan perhatian ... (✿◠‿◠)

- CEREWET : bukan bermaksud FUSSY tak menentu , kadang ingin LELAKI mengikut kata-katanya sekali aja .... (✿◠‿◠)

- HALUS : ibarat sehalai sutera , cantik , mulus , lembut dan mudah tercabik dan koyak .. walaupun seorang wanita memaafkan seseorang yang lain atas sebab kesalahan , biasanya WANITA akan ingat kesalahan tersebut untuk disimpan jadi pelajaran., Bukan DENDAM ... (✿◠‿◠)

- IKHLAS : ikhlas seorang wanita tak perlu diragui ..... (✿◠‿◠)

- KORBAN : WANITA sanggup berkorban apa saja untuk seseorang yang amat disayangi , termasuk
ibu bapa , anak-anak , dan suami ... WANITA amat tabah .... (✿◠‿◠)

- PRIHATIN : sentiasa memerhatikan keadaan sekeliling dalam diam ... (✿◠‿◠)

- MANJA : walaupun dia adalah seorang WANITA yang pandai berdikari., naluri seorang WANITA tetap seorang WANITA ., suka bermanja hanya kepada insan yang bernama LELAKI , namun juga sesama kaum .... (✿◠‿◠)

- EGO : WANITA yang terlalu sayangkan kekasihnya sanggup menolak ketepi EGOnya apabila bertemu dengan yang dicintainya .... (✿◠‿◠)

- CINTA : CINTA pertama bagi wanita adalah yang paling dalam dan tulus... bukan di khianati.. (✿◠‿◠)

- NAFSU yang banyak dan tidak tertumpu kepada satu saja ., LELAKI pula dijadikan dengan 9 akal dan 1 nafsu, fungsi lelaki adalah membimbing WANITA dan bukan menghanyutkan wanita ..... (✿◠‿◠)

Sabar Menghadapi Ujian


Riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda : 
“Sesungguhnya seseorang benar-benar akan mendapatkan kedudukan di sisi Allah. Dia tidak meraihnya dengan amal. Namun Allah senantiasa mengujinya dengan hal-hal yang tidak disukainya hingga Dia memasukkannya ke dalam kedudukan tersebut.” 
(Diriwayatkan oleh Al-Hakim (I/344) dan Ibnu Hibban di hasankan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’(1625))

Jiwa yang mukmin akan selalu menghadapi ujian dengan ikhlas dan sabar. Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah akan menguji mereka agar derajat mereka bertambah tinggi jika mereka mau bersabar. Tidak banyak kaum muslimin menyadari hal itu sehingga mereka pun berburuk sangka mengira Allah membenci mereka saat mereka diuji dengan musibah.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak di uji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2)

Mahmud bin Lubaid Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa,
Rasulullah SAW bersabda :“Jika Allah mencintai suatu kaum maka Alloh akan menguji mereka. Barangsiapa yang bersabar dia akan mendapatkan (pahala) kesabaran. Dan barangsiapa yang marah maka dia akan mendapatkan murka.” 
(HR. At-Tirmidzi (2396) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam shahihul Jami’ (285)).

Ketika kita diuji dengan musibah, penyakit dan kehidupan yang sulit cukup mengucapkan 'inna lillaai wa innaa ialihi raaji’un'. Selanjutnya, hiasi diri kita dengan kesabaran dan ibadah. Karena ujian itu menghampiri kita untuk menempatkan kita pada kedudukan yang tinggi yang akan Allah SWT anugerahkan pada kita.

“Kalian sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan diri kalian.” (QS. Al-Imran : 186)

Diriwayatkan Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya orang-orang shalih benar-benar mendapat ujian yang berat. Dan tidaklah seorang mukmin terkena musibah dengan tertusuk duri atau yang lebih parah dari itu, melainkan dosanya akan diampuni dan derajatnya akan diangkat.” 
(HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim (IV/320) dan Al-Baihaqi. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul jami’ (1660)).